"Orang yang sudah melahirkan dilarang makan daging" apakah jargon tersebut salah?
Hmm,,, bagi seseorang yang bergelut di dunia kesehatan mungkin akan menyalahkan.jargon tersebut tanpa tedeng aling-aling, Mereka akan berkata bahwa jrgon itu adalah suatu kebodohan. Karena orang yang baru melahirkan perlu protein untuk membantu proses penyembuhan luka.
hal tersebut memanglah benar. akan tetapi kita tidak bisa menge-blam alias menyalahkan apa yang telah dikatakan orang jaman dahulu. Mereka memberikan petuah kepada kita (baca: Bangsa Indonesia) bukan semata karena mengarang tapi karena pengalaman. Untuk itu mereka tidak mau kita -anak cucunya- mengalami hal yang telah dialaminya tempo dulu.
Dulu mereka sering memberikan diet berupa tempe atau tahu. Ini sungguh unik. Mengapa mereka bisa lebih memilih untuk memberikan tempe atau tahu daripada memberiikan daging? ternyata mereka telah mengetahui bahwa tahu dan tempe adalah sumber protein yang lebih kaya dan lebih aman daripada sumber protein hewani yang mengandung toksin juga kolestrol yang akan memperlambat proses penyembuhan.
Sekarang, masihkah anda menganggap jargon tersebut salah? masihkah anda menyebut orang jaman dahulu itu bodoh? Lihatlah bahwa mereka itu sangatlah pintar bahkan dalam keadaan yang sangat terbatas. Lack of technology. So. please stop blaming our forefather!!!
Nah untuk membuktikan bahwa orang jaman dahulu tidaklah salah. Maka marilah kita lihat kandungan gizi yang terdapat pada daging sapi dan pada tempe.
Kandungan GIzi Pada Daging Sapi:
setiap 100 gram daging sapi mengandung kalori 207 kkcl, protein 18,8 gram, lemak 14,0 gram, calcium 11 mg, phosphor 170 mg dan besi 2,8 mg
Kandungan Gizi Pada Tempe:
setiap 100 gram tempe mengandung kalori 201 kal, protein 20.8 gram, lemak 8,8 gram, calcium 155, phosfor 326 mg dan besi 4 mg.
Inilah suatu fakta bahwa tak orang jaman dahulu itu tidak salah. Mereka memberikan pengalaman yang telah mereka lalui dan mereka memberikan kita isyarat untuk berpikir atas apa yang mereka wariskan. Ingat untuk kita pikirkan kebenarannya bukan kita hina atau kita salahkan. Sebaiknya sebelum kita menyalahkan kita teliti terlebih dahulu keabsahannya terlebih dahulu.
Indonesia Tanpa Kedelai? Kebutuhan protein bangsa Indonesia akan terpuruk.
sekian :D
2 Responses to "Mengapa Ibu Pasca Melahirkan Dilarang Makan Daging?"
dimana letak kesalahan dari dunia medis nya bang??
Salahnya adalah langsung menyalahkan teori yang sudah ada di Indonesia. padahal orang-orang medis beranggapan harus memenuhi kebutuhan secara holistic bin menyeluruh including culture tenteunya. Lha ini adalah culture kita... so teliti dulu baru bicara... :D
Post a Comment