Medical check up Perusahaan sudah usai, hasil juga sudah di tangan. Sekarang tiba saatnya menindaklanjuti hasil medical check Up. Karyawan yang dinyatakan dalam kondisi cukup sehat bisa bernapas lega. Bila hasil medical check up abnormal perlu evaluasi dan konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan & terapi lebih lanjut.
Pemeriksaan kolesterol, trigliserida (lemak), asam urat, atau gula darah umumnya sudah dipahami oleh para karyawan yang melakukan medical check up. Laboratorium Biomed, salah satu provider pelaksana medical check up tahunan tempat saya bertugas juga melampirkan lembar informasi kesehatan berkaitan dengan kolesterol, lemak, asam urat, dan gula darah. Sehingga karyawan dapat mengetahui jenis makanan yang harus dihindari bila hasil medical check up kolesterol, lemak, atau asam uratnya melebihi batas normal.
Untuk hasil pemeriksaan yang lain terkadang memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyakit/gangguan kesehatan yang dialami oleh karyawan. Salah satunya adalah LED (Laju Endap Darah). Salah satu pertanyaan yang sering muncul: LED saya tinggi, saya sakit apa ya Dok?
LED tidak spesifik untuk penyakit/gangguan kesehatan tertentu. Perlu data-data lain untuk menyimpulkan penyebab dari naiknya nilai LED. Baik dari anamnesa meliputi keluhan dan riwayat kesehatan karyawan, pemeriksaan fisik, serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya (laboratorium, rontgen, dll). Klik LED untuk informasi tentang prosedur pemeriksaan LED dan hal-hal yang dapat mempercepat atau memperlambat LED.
LED tinggi bisa merupakan indikasi adanya gangguan kesehatan dalam tubuh kita. Namun seseorang yang hasil pemeriksaan LEDnya tinggi belum tentu memiliki gangguan kesehatan. Sebaliknya seseorang yang memiliki gangguan kesehatan bisa saja nilaiLEDnya normal.
LED dapat meningkat pada kondisi-kondisi berikut :
- Wanita hamil
- Obesitas/Kegemukan
- Kadar kolesterol yang tinggi
- Anemia/kurang darah
- Penyakit Tuberkulosis (TBC)
- Gangguan pada ginjal
- Penyakit Tiroid (kelenjar gondok)
- Penyakit yang berhubungan dengan peradangan
- Rhematoid Artritis, penyakit yang dapat menimbulkan peradangan dan kerusakan sendi.
- Demam Rematik
- Hiperfibrinogenemia, peningkatan kadar fibrinogen (zat yang berperan dalam pembekuan darah).
- Multiple myeloma
Kadar LED di bawah angka normal dapat disebabkan oleh :
- Penyakit yang berhubungan dengan gagal jantung.
- Kadar protein dalam plasma darah rendah → bisa terjadi pada gangguan hati/ginjal.
- Hipotermia, suhu tubuh di bawah normal
- Anemia sel sabit
- Penggunaan obat anti radang jenis steroid
- Hipofibrinogenemia, kurangnya kadar fibrinogen dalam darah
Terkadang pemeriksaan dalam medical check up tidak cukup untuk menyimpulkan penyebab naiknya LED. Sebaiknya segera konsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan mungkin pemeriksaan penunjang yang diperlukan sehingga penyebab naiknya LED dapat ditemukan.
Pemeriksaan LED dapat digunakan untuk menilai perjalanan beberapa penyakit seperti TBC, demam rematik, artritis (radang sendi), nefritis (radang pada ginjal), atau kanker. Dalam hal ini pemeriksaan LED harus dilakukan secara berulang. Bila LED cenderung meningkat daripada hasil sebelumnya, berarti proses penyakit meluas/memburuk. Bila hasil LEDmenurun berarti ada proses perbaikan. Pemeriksaan LED secara berulang juga dapat digunakan untuk memonitor keberhasilan terapi/pengobatan.
0 Response to "LED Tinggi Tanda Penyakit Apa?"
Post a Comment