Cara Pemberian Obat dan Perhitungan


Rabu, 8 Mei 2013

  Dosis
Dosis Obat adalah sejumlah takaran obat yang diberikan kepada manusia atau hewan yang dapat memberikan efek fisiologis.

  Tujuan menghitung dosis
Setiap bahan kimia adalah racun, termasuk obat. Oleh karena itu dosis harus dihitung untuk memastikan bahwa obat yang diberikan dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.


  Cara menghitung dosis
Dosis obat yang harus diberikan kepada pasien untuk menghasilkan efek yang diinginkan tergantung dari banyak faktor, antara lain usia, bobot badan, luas permukaan tubuh, kelamin, beratnya penyakit dan daya tangkis penderita.

Untuk obat-obat yang membutuhkan perhitungan dosis individual, mungkin diperlukan penghitungan berdasarkan berat badan (BB) dan luas permukaan tubuh (LPT)..

  Cara menghitung dosis
Rumus dasar  yang mudah diingat dan lebih sering digunakan dalam perhitungan dosis obat adalah :
                            D x   V   =  A
          H
D  =  Dosis diinginkan (dosis diperintahkan dokter)
H  =  dosis ditangan (dosis pada label tempat obat)
V  =  bentuk obat yang tersedia (tablet, kapsul, cair)
A  =  jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada pasien

  Cara menghitung dosis
   Contoh :
Perintah :
ampisilin (polycililin) 0,5 g, PO, bid.
Tersedia (label Obat) : Polycillin 250mg/kapsul
Maka :
Konversi gram ke miligram (0,5 g = 500 mg)
500  x   1 Kapsul   =  2 Kapsul
250

  Cara menghitung dosis
   Perintah : Kodein gr I (1), PO, STAT
Tersedia : Codein Sulfat 30 mg
Maka :       
Konversi grain ke miligram (1 gr = 60 mg)
Keterangan :
 60   x   1 Tablet   =  2 Tablet
 30

  Cara menghitung dosis
Perintah : Ampisilin 100 mg, PO, qid
Tersedia :
Ampisilin (Polycillin ) 250       mg/5 mL
Maka :       
100   X 5 mL   =  2mL
250

  Berdasarkan Usia
Usia
Rumus young semula banyak digunakan untuk menghitung dosis anak dengan usia antara 1-12 tahun.
                       n    X D
                   n  +  12
Namun, kini rumus ini jarang digunakan lagi karena memberikan dosis yang terlalu rendah bagi bayi dan anak di atas usia 12 tahun.

  Berdasarkan Berat Badan
Berat Badan
Metode berat badan dalam penghitungan
memberikan hasil yang individual dalam
dosis obat.
Rumus :
Dosis /hari = dosis obat x berat badan.

  Berdasarkan Berat Badan
Contoh :
Perintah :

Fluorourasil (5-FU), 12 mg/kg/hari intravena, tidak melebihi 800 mg/hari. Berat dewasa adalah 132 lb (pound).
Maka :
Konversi pound menjadi kilogram
 (132 : 2,2 = 60 kg)
Dosis = 12 mg x 60 kg = 720 mg/kg/hari

  Berdasarkan Berat Badan
Perintah :
Sefaklor (Ceclor) 20 mg/kg/hari            dalam
dosis terbagi tiga. Berat anak 31 lb (pound).
Label obat : cefaklor 125 mg/5 mL
Maka :
          Konversi pound menjadi kilogram (31 : 2,2 = 14 kg)
          Dosis = 20 mg x 14 kg = 280 mg/kg/hari
                       280 mg : 3 dosis = 93 mg/dosis.
             
                    93 x   5 mL   =  3,7 mL
                   125

  Berdasarkan Berat Badan
Cara perhitungan dosis anak
berdasarkan berat badan :
Cara Clark :        
Dosis = Berat Badan (kg)  x dewasa
                                      70
  Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Metode Luas Permukaan Tubuh
Metode Luas permukaan tubuh (LPT) dianggap sebagai yang paling tepat dalam menghitung dosis obat untuk bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang berat badannya rendah.
Untuk menghitung dosis obat dengan metode luas permukaan tubuh, kalikan dosis obat yang diminta dengan angka meter persegi.

  Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Contoh :
Perintah :
Siklofosfamid (cytoxan) 100 mg/m2/hari, PO.
Tinggi klien 5 kaki 10 inci (70 inci) dan
 beratnya 160 lb.
Maka :
          70 inci dan 160 lb, berpotongan pada skala nomogram pada 1,97 m2 (LPT)
          Dosis = 100 mg x 1,97 m2
                  = 197 mg ~ 200 mg

  Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Perintah :
Mefentoin (mesantoin) 200 mg/m2, PO
dalam dosis terbagi tiga.
Tinggi anak 42 inci dan beratnya 44 lb.
Maka :
          42 inci dan 44 lb, berpotongan pada skala nomogram pada 0,8 m2
          Dosis = 200 mg x 0,8 m2 = 160 mg/hari atau 50 mg t.i.d (tiga kali sehari).

  Pemberian Obat
Dalam memberikan obat kepada klien, bidan harus
memperhatikan hal-hal berikut
1.     Interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan
  -  Bidan bertanggung jawab untuk melakukan
     interpretasi yang tepat terhadap order yang
     diberikan.
  -  Saat order tidak terbaca segera konfirmasi.
  -  Lakukan evaluasi jumlah dan cara pemberian
  -  Bila perawat tidak yakin cara pemberian
     dosis tanyakan langsung tim medis karena
     bidan berhak dan bertanggung jawab atas klien
  Pemberian Obat
Dalam memberikan obat kepada klien, bidan harus
memperhatikan hal-hal berikut
  2. Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep.
  -  Permintaan dosis obat biasanya dengan angka
  -  Bila dosis obat yang tersedia dengan dosis yang
     diinginkan berbeda gunakan rumus untuk
     menghitung dosis
  Pemberian Obat
  Contoh 2
  Ibu X, 65 tahun, harus diberikan obat antiaritmia
  (digoksin) sebanyak 0,25 mg per intra vena (IV).
  Pada vial/kemasan obat tersebut tertulis
  0,125 mg = 1cc. Berapa cc digoksin yang harus
  diberikan untuk ibu X?
  C. Pemberian Obat
  Jawab
  Digoksin yang harus ibu X terima = Y cc
  0,125 mg              =                 0,25 mg
  1 cc                                                         Y
  0,125 Y                          =                    0,25
                     maka Y = 0,25
                           0,125   
             maka Y = 2 cc
  Pemberian Obat
  Benar Klien
  - Benar klien berarti bahwa obat yang diberikan
    Memang benar dan sudah dipastikan harus diberikan
    Kepada klien.
  - Kesalahan identifikasi klien dapat terjadi jika terdapat
    2 orang klien dengan nama yang sama atau mirip
    berada pada suatu ruangan atau unit. Untuk
    menghindari kesalahan pemberian, cocokan nama
    klien pada papan nama dengan rekam medik   
  Pemberian Obat
  Benar Obat
     Benar yang kedua adalah benar obat,
    yang berarti obat yang diberikan adalah
    obat yang memang diminta untuk
    diberikan kepada klien tersebut
    sesuai dengan dosis yang diinginkan
    tim medis. 
     
  Pemberian Obat
  Benar Dosis Obat
  -  Benar dosis obat berarti obat yang diberikan
     memang dosis yang diinginkan oleh tim
     medis dan dosis tersebut telah sesuai dengan
     klien.
  -  Kesalahan pemberian dosis obat dapat
     dihindari bila, baik bidan dan apoteker
     sama-sama mengetahui dosis yang diberikan.  
  -  bidan dapat melakukan pengecekan ulang
     dengan tim medis bila terdapat keraguan.
  Pemberian Obat
  Lakukan pengecekan ulang terhadap dosis obat yang
  diberikan bila
  -  Klien mengatakan bahwa dosis obat berubah dari
     biasanya.
  -  Beberapa obat harus diberikan dalam waktu yang
     bersamaan.
  -  Dosis obat yang diinginkan dalam jumlah yang besar.
  -  Jumlah sediaan obat yang tersedia dari apoteker
     tidak sesuai dengan dosis obat yang harus
     diberikan kepada klien.
  Pemberian Obat
  Dosis harus diperhatikan terutama untuk anak-anak
  < 2 tahun dan lansia > 60 tahun.
  Anak-anak Fungsi organ belum sempurna
  Lansia        Fungsi organ sudah jenuh
  (pustaka Farmakope Indonesia Edisi III, hal 959)
  Pemberian Obat
  Benar Waktu Pemberian obat
  Benar Cara pemberian obat
  Harus ada dokumentasi sesuai prosuder yang berlaku di rumah sakit

Terimakasih
sumber: rumahkesmas.blogspot.com

0 Response to "Cara Pemberian Obat dan Perhitungan"

google-site-verification: googlee8312c6eb61e70e9.html