Dosis Obat adalah sejumlah takaran obat yang diberikan kepada manusia atau hewan yang dapat memberikan efek fisiologis.
— Tujuan menghitung dosis
Setiap bahan kimia adalah racun, termasuk obat. Oleh karena itu dosis harus dihitung untuk memastikan bahwa obat yang diberikan dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.
— Cara menghitung dosis
Dosis obat yang harus diberikan kepada pasien untuk menghasilkan efek yang diinginkan tergantung dari banyak faktor, antara lain usia, bobot badan, luas permukaan tubuh, kelamin, beratnya penyakit dan daya tangkis penderita.
Untuk obat-obat yang membutuhkan perhitungan dosis individual, mungkin diperlukan penghitungan berdasarkan berat badan (BB) dan luas permukaan tubuh (LPT)..
— Cara menghitung dosis
Rumus dasar yang mudah diingat dan lebih sering digunakan dalam perhitungan dosis obat adalah :
D x V = A
H
D = Dosis diinginkan (dosis diperintahkan dokter)
H = dosis ditangan (dosis pada label tempat obat)
V = bentuk obat yang tersedia (tablet, kapsul, cair)
A = jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada pasien
— Cara menghitung dosis
Contoh :
Perintah :
ampisilin (polycililin) 0,5 g, PO, bid.
Tersedia (label Obat) : Polycillin 250mg/kapsul
Maka :
Konversi gram ke miligram (0,5 g = 500 mg)
500 x 1 Kapsul = 2 Kapsul
250
— Cara menghitung dosis
Perintah : Kodein gr I (1), PO, STAT
Tersedia : Codein Sulfat 30 mg
Maka :
Konversi grain ke miligram (1 gr = 60 mg)
Keterangan :
60 x 1 Tablet = 2 Tablet
30
— Cara menghitung dosis
Perintah : Ampisilin 100 mg, PO, qid
Tersedia :
Ampisilin (Polycillin ) 250 mg/5 mL
Maka :
100 X 5 mL = 2mL
250
— Berdasarkan Usia
Usia
Rumus young semula banyak digunakan untuk menghitung dosis anak dengan usia antara 1-12 tahun.
n X D
n + 12
Namun, kini rumus ini jarang digunakan lagi karena memberikan dosis yang terlalu rendah bagi bayi dan anak di atas usia 12 tahun.
— Berdasarkan Berat Badan
Berat Badan
Metode berat badan dalam penghitungan
memberikan hasil yang individual dalam
dosis obat.
Rumus :
Dosis /hari = dosis obat x berat badan.
— Berdasarkan Berat Badan
Contoh :
Perintah :
Fluorourasil (5-FU), 12 mg/kg/hari intravena, tidak melebihi 800 mg/hari. Berat dewasa adalah 132 lb (pound).
Maka :
Konversi pound menjadi kilogram
(132 : 2,2 = 60 kg)
Dosis = 12 mg x 60 kg = 720 mg/kg/hari
— Berdasarkan Berat Badan
Perintah :
Sefaklor (Ceclor) 20 mg/kg/hari dalam
dosis terbagi tiga. Berat anak 31 lb (pound).
Label obat : cefaklor 125 mg/5 mL
Maka :
Konversi pound menjadi kilogram (31 : 2,2 = 14 kg)
Dosis = 20 mg x 14 kg = 280 mg/kg/hari
280 mg : 3 dosis = 93 mg/dosis.
93 x 5 mL = 3,7 mL
125
— Berdasarkan Berat Badan
Cara perhitungan dosis anak
berdasarkan berat badan :
Cara Clark :
Dosis = Berat Badan (kg) x dewasa
70
— Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Metode Luas Permukaan Tubuh
Metode Luas permukaan tubuh (LPT) dianggap sebagai yang paling tepat dalam menghitung dosis obat untuk bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang berat badannya rendah.
Untuk menghitung dosis obat dengan metode luas permukaan tubuh, kalikan dosis obat yang diminta dengan angka meter persegi.
— Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Contoh :
Perintah :
Siklofosfamid (cytoxan) 100 mg/m2/hari, PO.
Tinggi klien 5 kaki 10 inci (70 inci) dan
beratnya 160 lb.
Maka :
70 inci dan 160 lb, berpotongan pada skala nomogram pada 1,97 m2 (LPT)
Dosis = 100 mg x 1,97 m2
= 197 mg ~ 200 mg
— Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh
Perintah :
Mefentoin (mesantoin) 200 mg/m2, PO
dalam dosis terbagi tiga.
Tinggi anak 42 inci dan beratnya 44 lb.
Maka :
42 inci dan 44 lb, berpotongan pada skala nomogram pada 0,8 m2
Dosis = 200 mg x 0,8 m2 = 160 mg/hari atau 50 mg t.i.d (tiga kali sehari).
— Pemberian Obat
Dalam memberikan obat kepada klien, bidan harus
memperhatikan hal-hal berikut
1. Interpretasikan dengan tepat resep obat yang dibutuhkan
— - Bidan bertanggung jawab untuk melakukan
— interpretasi yang tepat terhadap order yang
— diberikan.
— - Saat order tidak terbaca segera konfirmasi.
— - Lakukan evaluasi jumlah dan cara pemberian
— - Bila perawat tidak yakin cara pemberian
— dosis tanyakan langsung tim medis karena
— bidan berhak dan bertanggung jawab atas klien
— Pemberian Obat
Dalam memberikan obat kepada klien, bidan harus
memperhatikan hal-hal berikut
— 2. Hitung dengan tepat dosis obat yang akan diberikan sesuai dengan resep.
— - Permintaan dosis obat biasanya dengan angka
— - Bila dosis obat yang tersedia dengan dosis yang
— diinginkan berbeda gunakan rumus untuk
— menghitung dosis
— Pemberian Obat
— Contoh 2
— Ibu X, 65 tahun, harus diberikan obat antiaritmia
— (digoksin) sebanyak 0,25 mg per intra vena (IV).
— Pada vial/kemasan obat tersebut tertulis
— 0,125 mg = 1cc. Berapa cc digoksin yang harus
— diberikan untuk ibu X?
— C. Pemberian Obat
— Jawab
— Digoksin yang harus ibu X terima = Y cc
— 0,125 mg = 0,25 mg
— 1 cc Y
— 0,125 Y = 0,25
— maka Y = 0,25
— 0,125
— maka Y = 2 cc
— Pemberian Obat
— Benar Klien
— - Benar klien berarti bahwa obat yang diberikan
— Memang benar dan sudah dipastikan harus diberikan
— Kepada klien.
— - Kesalahan identifikasi klien dapat terjadi jika terdapat
— 2 orang klien dengan nama yang sama atau mirip
— berada pada suatu ruangan atau unit. Untuk
— menghindari kesalahan pemberian, cocokan nama
— klien pada papan nama dengan rekam medik
— Pemberian Obat
— Benar Obat
— Benar yang kedua adalah benar obat,
— yang berarti obat yang diberikan adalah
— obat yang memang diminta untuk
— diberikan kepada klien tersebut
— sesuai dengan dosis yang diinginkan
— tim medis.
—
— Pemberian Obat
— Benar Dosis Obat
— - Benar dosis obat berarti obat yang diberikan
— memang dosis yang diinginkan oleh tim
— medis dan dosis tersebut telah sesuai dengan
— klien.
— - Kesalahan pemberian dosis obat dapat
— dihindari bila, baik bidan dan apoteker
— sama-sama mengetahui dosis yang diberikan.
— - bidan dapat melakukan pengecekan ulang
— dengan tim medis bila terdapat keraguan.
— Pemberian Obat
— Lakukan pengecekan ulang terhadap dosis obat yang
— diberikan bila
— - Klien mengatakan bahwa dosis obat berubah dari
— biasanya.
— - Beberapa obat harus diberikan dalam waktu yang
— bersamaan.
— - Dosis obat yang diinginkan dalam jumlah yang besar.
— - Jumlah sediaan obat yang tersedia dari apoteker
— tidak sesuai dengan dosis obat yang harus
— diberikan kepada klien.
— Pemberian Obat
— Dosis harus diperhatikan terutama untuk anak-anak
— < 2 tahun dan lansia > 60 tahun.
— Anak-anak Fungsi organ belum sempurna
— Lansia Fungsi organ sudah jenuh
— (pustaka Farmakope Indonesia Edisi III, hal 959)
— Pemberian Obat
— Benar Waktu Pemberian obat
— Benar Cara pemberian obat
— Harus ada dokumentasi sesuai prosuder yang berlaku di rumah sakit
Terimakasih
sumber: rumahkesmas.blogspot.com
0 Response to "Cara Pemberian Obat dan Perhitungan"
Post a Comment